Kasus Khashoggi Digarap Saudi, Rezim Erdogan Berkelit Begini
jpnn.com, ISTANBUL - Langkah Turki untuk menghentikan dan memindahkan sidang tersangka warga Arab Saudi dalam kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi ke kerajaan tersebut, atas persetujuan Kementerian Kehakiman Turki, bukanlah keputusan politik.
Hal itu disampaikan oleh birokrat tingkat tinggi Turki pada Jumat.
Pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul empat tahun silam menuai kemarahan global sekaligus memberikan tekanan terhadap penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pada saat itu, Ankara sangat kritis terhadap otoritas Arab Saudi dan penanganan investigasi mereka.
Namun sejak itu pihaknya mengurangi kritik dalam upaya memperbaiki hubungan dengan kerajaan tersebut.
Pada Kamis pengadilan Turki menghentikan dan memindahkan kasus Khashoggi ke Arab Saudi, dalam sebuah putusan yang mendapat kecaman dari sejumlah kelompok HAM.
"Ini adalah persidangan dan proses hukum yang masih berjalan. Bukan kami, bukan politisi, bukan pemerintah yang merujuk kasus ini ke Arab Saudi. Pengadilan yang telah melakukannya," kata birokrat saat pertemuan dengan wartawan asing.
Menurutnya, persetujuan kementerian kehakiman hanyalah masalah teknis. (ant/dil/jpnn)
Rezim Erdogan mencoba berkilah setelah membiarkan peradilan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi diserahkan ke Arab Saudi
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti