Kasus Korupsi APBD di DPRD Paniai 2018, Polda Papua Tetapkan 14 Tersangka
jpnn.com, JAYAPURA - Penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Papua menetapkan 14 orang sebagai tersangka korupsi APBD di lingkungan DPRD Paniai tahun anggaran 2018.
Keempat belas tersangka itu, yakni 12 mantan anggota DPRD Paniai, sekretaris dewan (sekwan), dan bendahara DPRD Paniai.
Direktur Reskrimsus Polda Papua Kombes Sanchez Napitupulu menjelaskan dugaan korupsi yang diduga dilakukan 25 mantan anggota DPRD Paniai beserta bendahara dan sekretaris dewan (sekwan) itu menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 59 miliar.
Anggaran yang diduga disalahgunakan berasal dari alokasi dana peningkatan kapasitas lembaga DPRD Paniai yang mencakup sembilan kegiatan, di antaranya, hearing, perjalanan dinas, dan lainnya yang dananya berjumlah Rp 83 miliar. Terkait 13 mantan anggota DPRD Paniai lainnya, kata Sanchez, saat ini sudah dilayangkan surat panggilan untuk diperiksa.
"Tidak tertutup kemungkinan ketiga belas mantan anggota dewan itu juga ditetapkan sebagai tersangka, karena mereka turut menerima dana tersebut," kata Napitupulu di Jayapura, Jumat (17/6).
Dalam melakukan aksinya hingga merugikan negara, kata dia, mantan anggota DPRD Paniai beserta sekwan dan bendahara berencana membuat kegiatan namun tidak dilakukan walaupun anggarannya sudah dicairkan.
Menurutnya, uang tersebut kemudian dibagikan secara berkala kepada para anggota dewan.
Dia menyebut masing-masing anggota dewan menerima dana Rp 500 juta tiap triwulan.
Penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Papua menetapkan 14 orang sebagai tersangka korupsi APBD di lingkungan DPRD Paniai tahun anggaran 2018.
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- Ternyata, Gubernur Rohidin Sempat Dievakuasi dari Bengkulu dengan Baju Polantas
- Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada