Kasus Korupsi BI Paling Populer
Jumat, 08 Agustus 2008 – 08:21 WIB
JAKARTA - Kasus korupsi Rp 100 miliar aliran dana Bank Indonesia (BI) tercatat paling populer di mata masyarakat dibanding kasus lainnya. Sebanyak 86 persen dari 2.191 responden di 6 kota, mengaku tahu atau bahkan mengikuti perkembangan penyidikan dan persidangan kasus yang melibatkan mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah ini. Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua KPK bidang Pencegahan M Jasin, saat memaparkan hasil survei masyarakat terhadap KPK di Jakarta, Medan, Makassar, Semarang, Surabaya, dan Banjarmasin. Dari hasil survei yang dilakukan Februari-Juni 2008, lanjut Jasin, muncul keinginan dari masyarakat agar KPK lebih sering menangani kasus korupsi yang dinilai sulit tersentuh hukum (untouchable). Karena tak bisa mengeluarkan penghentian penyidikan (SP3), KPK dinilai masyarakat lebih efektif dibanding aparat hukum lain dalam hal pemberantasan korupsi. Prilaku koruptif yang berkurang sejak adanya KPK serta mulai dirasakan adalah berkurangnya pemberian bingkisan kepada pejabat untuk menjaga hubungan baik atau gratifikasi. (pra/jpnn)
Kalangan the untouchable itu mulai dari bupati, wali kota, gubernur, gubernur BI, sampai dengan anggota DPR RI, yang di luar negeri sekali pun jarang tersentuh. "Contohnya adalah korupsi Bupati Garut Agus Supriyadi dan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani," jelas Jasin.
Baca Juga:
JAKARTA - Kasus korupsi Rp 100 miliar aliran dana Bank Indonesia (BI) tercatat paling populer di mata masyarakat dibanding kasus lainnya. Sebanyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perwira Polri di Sumbar Tembak Kepala Rekan Sesama Polisi
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Prakiraan Cuaca Jakarta Jumat Ini, Hujan dari Pagi Sampai Sore
- Dow Hadirkan Inovasi Material Rendah Karbon
- Kecelakaan Maut di Semarang, Sopir Truk Tronton Sempat Terjepit di Kabin Kemudi
- Komdigi Bersama KTP2JB Sosialisasikan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 kepada Puluhan Media