Kasus Mafia Pajak Gayus Sudah Tuntas
Rabu, 09 Januari 2013 – 06:45 WIB
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan, penyidik juga tidak berhenti hanya pada Gayus. "Kemungkinan ada Gayus-Gayus lain yang akan kita tindak lanjuti untuk kegiatan berikutnya demi penegakan hukum," kata Sutarman.
Di tempat yang sama, Jaksa Agung Basrief Arief mengungkapkan, perkara-perkara yang terkait dengan Gayus Tambunan belum semuanya inkraht atau memiliki kekuatan hukum tetap. "Masih ada upaya hukum, baik banding, kasasi, atau peninjauan kembali (PK)," katanya.
Misalnya perkara Iwan Siswanto (mantan kepala Rutan Mako Brimob), Ari Nur Irwan (pembuat paspor palsu Gayus), dan Bambang Heru Ismiarso (mantan atasan Gayus) yang masih dalam tahap banding. Kemudian atasan dan rekan Gayus semasa bertugas di Ditjen Pajak, yakni Maruli Pandapotan Manurung dan Humala Napitupulu, yang dalam proses kasasi. Perkara Gayus sendiri ada yang dalam tahap banding, kasasi, dan PK. "Jadi Gayus ini banyak perkaranya," kata Basrief.
Seperti diwartakan, Gayus sudah menerima empat kali vonis hakim. Yakni perkara penggelapan pajak PT Megah Citra Raya di PN Tangerang (8 tahun); kasus penanganan keberatan pajak PT Surya Alam Tunggal dan suap kepada penyidik serta hakim Muhtadi Asnun (12 tahun); dan pemalsuan paspor (2 tahun). Kemudian kasus gratifikasi saat mengurus pajak Grup Bakrie, suap dari konsultan pajak, pencucian uang, dan suap kepada penjaga rutan Mako Brimob (6 tahun).
JAKARTA - Rangkaian kasus mafia pajak Gayus Tambunan dianggap sudah rampung. Mantan pegawai ditjen pajak itu sudah empat kali menerima vonis pengadilan.
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak