Kasus Masinton, Orgnisasi Sayap PDIP Minta Nasdem Jangan Ikut Campur atau...
jpnn.com - JAKARTA-Ketua DPN Repdem, Wanto Sugito, meminta meminta Partai Nasdem jangan ikut campur dalam kasus tuduhan penganiayaan anggota DPR Komisi III PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu terhadap staf pribadinya Dita Aditia.
"Nasdem jangan ikut gosok, ikut campur itu siapa yang muncul ke permukaan dari DPW Nasdem si Wibi. Pasti ada yang menggoreng ini. Dan ini kental muatan politiknya ketimbang murni soal pemukulan. Masinton selaku Ketum kami tak mungkin memiliki karakter sejahat seperti yang dituduhkan publik selama ini," katanya, Senin (1/2).
Lelaki yang biasa disapa Klutuk ini meminta DPP PDI Perjuangan mengkoreksi kembali hubungan dengan Nasdem jika masih terus alergi terhadap sikap kritis Masinton Pasaribu di komisi III DPR belakangan ini.
"Nasdem jangan ikut campur, lebih baik kita cerai saja. Ini nafas politik. Bukan murni kasus kekerasan. Sebagai kawan, saya telah menghubungi Masinton, dan dia klarifikasi tidak melakukan penganiayaan seperti yang dituduhkan Dita, " papar bung Klutuk.
Wanto juga mengimbau kepada semua jaringan DPD, DPC dan PAC organiasasi sayap PDIP, NAsdem, di seluruh Indonesia, jangan menyimpulkan sesuatu terlebih dahulu sebelum klir masalahnya di atas hukum.
"Teman teman di daerah harap bersabar. Termasuk terkait konsolidasi nasional organisasi Repdem pada tahun ini mulai rencana rakernas dan kongres. Kita harus berikan kepercayaan penuh kesetiakawanan dalam perjuangan terhadap Masinton yang didera masalah dan dianggap fitnah olehnya dan semoga masalah cepat selesai," terang pimpinan organisasi sayap PDIP tersebut.
Kasat mata, ini bisa dihubungkan ke kinerja Pak Masinton dalam rapat-rapat dalam konteks politik di lapangan. Kalau perlu, bung Masinton harus laporkan balik si Dita atas pencemaran nama baik," imbuhnya. (dkk/jpnn)
JAKARTA-Ketua DPN Repdem, Wanto Sugito, meminta meminta Partai Nasdem jangan ikut campur dalam kasus tuduhan penganiayaan anggota DPR Komisi III
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng