Kasus Mayat Korban Mutilasi di Kalibata City: Ada Jejak Begituan di Pasar Baru

"Antara korban dengan LAS ini memang sudah lama mengenal. Mereka mengenal melalui chatting di aplikasi Tinder," katanya menjelaskan.
Syahdan, korban meminta nomor WhatsApp pelaku. Komunikasi antara korban dengan pelaku pun makin intens dan sempat beberapa kali bertemu.
Nana menjelaskan, komunikasi terakhir antara LAS dengan korban terjadi 5 September lalu. Keduanya berjanji untuk bertemu di sebuah apartemen di Pasar Baru pada 7 September.
Selanjutnya, keduanya menyewa apartemen tersebut hingga 12 September. Namun, DAF dan LAS sudah merencanakan pembunuhan terhadap RHW.
"Rupanya Saudara DAF dan LAS merencanakan untuk menghabisi korban, RHW," ungkap Nana.
Akhirnya pada 9 September itulah DAF masuk ke apartemen mendahului LAS dan RHW. Selanjutnya DAF bersembunyi di kamar mandi.
Ketika LAS dan RHW masuk ke kamar apartemen, keduanya sempat berbincang dan melakukan hubungan ala suami istri. Sementara DAF sudah menyiapkan batu bata untuk memukul kepala RHW.
"Kedua pelaku sudah menyiapkan batu bata dan memukulkanya ke kepala korban sebanyak tiga kali. Kemudian melakukan penusukan kepada korban sebanyak tujuh kali," tutur Nana.
Irjen Pol Nana Sudjana mengungkap kronologi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap RHW yang mayatnya ditemukan di Apartemen Kalibata City.
- Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Juwita Dilakukan Tertutup, Ada Apa?
- Keluarga Juwita yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL Kecewa
- Perusahaan Travel Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Dugaan Penipuan
- Info Terbaru soal Oknum TNI AL Diduga Membunuh Juwita Jurnalis di Banjarbaru
- Tanpa Belas Kasih HN Bunuh Anak Kandung yang Masih 3 Tahun
- Respons KSAL soal Kasus Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita