Kasus Mirip Penembakan Ferguson Terulang
Sementara itu, pernyataan berbeda dikeluarkan Toni Martin, ibu korban. Dia menyatakan, malam itu anaknya pamit untuk menemui kekasihnya yang tinggal di dekat stasiun pengisian bahan bakar tersebut.
Saat kejadian penembakan, Martin sedang bersama kekasihnya, bukan bersama dengan seorang pria. Si kekasih yang tidak disebutkan namanya itu menghubungi Toni saat penembakan anaknya terjadi.
Toni menambahkan, anaknya berusia 18 tahun September lalu. Dia telah dikeluarkan dari sekolah, namun saat ini berusaha membangun hidupnya kembali. Selama ini, Toni mendorong anaknya agar bergabung dengan perusahaan pencari kerja.
Terlepas dari siapa yang benar dan salah, penembakan itu langsung memicu kemarahan penduduk sekitar yang didominasi warga kulit hitam. Puluhan orang mendatangi lokasi kejadian dan bersitegang dengan polisi.
Aparat yang berjaga pun bersiap sejak awal. Ada puluhan aparat yang disiagakan lengkap dengan perlengkapan antihuru-hara.
Massa yang mengamuk merusak mobil polisi di area lokasi kejadian. Ada juga yang telah menjarah toko di dekat lokasi. Benda-benda semacam bom molotov yang berkekuatan kecil juga dilemparkan ke arah polisi, termasuk di antaranya puluhan petasan.
Polisi akhirnya menangkap beberapa demonstran yang ditengarai menjadi penyebab kericuhan dan memborgol tangan mereka. Menjelang matahari terbit, demonstran mulai menyusut dan situasi lebih tenang. (AFP/Reuters/CNN/BBC/sha/c23)
WASHINGTON - Emosi warga St Louis County, Missouri, Amerika Serikat, -terutama mereka yang berkulit hitamc- kembali meletup. Kemarahan itu dipicu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer