Kasus Narkoba Naik 300 Persen

Selama Enam Tahun Terakhir

Kasus Narkoba Naik 300 Persen
Kasus Narkoba Naik 300 Persen
Tak pelak, Indonesia seakan jadi surga bagi para pengedar dari Iran. Selain menjadi pasar bagi para penyelundup, maraknya peredaran narkoba di Indonesia juga karena Indonesia sendiri memiliki pabrik narkoba. "Banyak pabrik gelap yang tersebar di Indonesia. Terutama di daerah Jawa dan Kalimantan," terang Gories. Salah satu bentuk kerja sama penanggulangan narkoba itu adalah pengenalan alat digital forensik.

Peralatan canggih tersebut telah digunakan Korea Selatan untuk mengungkap kasus-kasus narkoba. Alat tersebut dapat digunakan untuk melakukan investigasi kasus yang bersifat lokal maupun terkait jaringan internasional. Narasumber dari Korea Selatan, Cho Young Kon yang menjabat sebagai Jenderal SPO juga memaparkan mengenai drug control system atau sistem kontrol peredaran narkoba yang diterapkan di Korea Selatan.

Tindak lanjut dari kerja sama itu, Indonesia akan mengajukan bantuan sistem informasi dan komunikasi. Ini akan dimotori oleh Korea Selatan dan sepuluh negara ASEAN lainnya. Sistem komunikasi dan informasi sangat diperlukan. Bila negara-negara ASEAN memiliki jaringan komunikasi yang sama, maka peredaran narkoba di kawasan regional akan lebih mudah terkontrol.

Ini sebelumnya tidak pernah dilakukan, sehingga masing-masing negara ASEAN tak memiliki kesamaan informasi. Kerjasama SPO dengan BNN yang kemarin juga dihadiri oleh wakil Gubernur Bali, AA. Puspayoga itu merupakan yang kelima kalinya. Sebelumnya kerja sama serupa juga telah dilakukan dengan negara-negara ASEAN lain. Rencananya, nanti juga akan dilakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) mengenai tindak lanjut penanganan masalah narkoba tersebut. (aim/dra)


BADUNG - Bekerja sama dengan Supreme Presecutors Office (SPO) Republik Korea Selatan, Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak kemarin (28/6) hingga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News