Kasus Nazaruddin, Bukti Gagalnya Penegakan Hukum

Kasus Nazaruddin, Bukti Gagalnya Penegakan Hukum
Kasus Nazaruddin, Bukti Gagalnya Penegakan Hukum
JAKARTA - Jauh sebelum kasus M Nazaruddin dengan semua nyanyian-nyanyiannya mencuat, berbagai kasus besar hukum lainnya sudah banyak yang tenggelam tanpa penuntasan. Karena itu sejumlah kalangan menilai wajar saja jika publik sudah menaruh pesimisme dengan kesungguhan penegakan hukum terkait kasus yang merongrong Partai Demokrat ini.    

“Publik sudah bisa menebak, ujung-ujungnya pasti hanya adu argumentasi saja antara penegak hukum, politisi, dan nggak jelas selanjutnya,” kata anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Minggu(24/7).

Menurut politisi Partai Golkar tersebut, jika kembali terjadi, maka ini akan menjadi indikator kesekian kalinya kegagalan pemerintahan SBY di bidang penegakan hukum yang terus bertambah. Baginya, dinamika penegakan hukum saat ini sangat memprihatinkan. Sebab untuk sekadar memoles citra pemerintah, para penegak hukum hanya bisa berdebat atau beradu argumentasi dengan publik, bukan dengan menunjukan progres penanganan sejumlah kasus besar yang menjadi perhatian masyarakat.

Bamsat menyebutkan, mulai dari proses hukum skandal Bank Century yang hanya berakhir dengan adu argumentasi antara penegak hukum dengan Tim Pengawas yang dibentuk DPR, kasus Mafia Pajak yang hanya terfokus pada sosok Gayus Tambunan, dan banyak lagi kasus lain makin bias penanganannya.

JAKARTA - Jauh sebelum kasus M Nazaruddin dengan semua nyanyian-nyanyiannya mencuat, berbagai kasus besar hukum lainnya sudah banyak yang tenggelam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News