Kasus Nazaruddin Dipastikan Berujung Seperti Gayus
Kamis, 18 Agustus 2011 – 16:30 WIB

Tersangka kasus suap wisma atlet Sea Games Nazaruddin menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/8). Foto: Arundono/JPNN
Seperti diketahui, Nazaruddin telah menyeret nama sejumlah kader Demokrat terlibat dan ikut menikmari dana dugaan korupsi Wisma Atlet dan proyek Hambalang. Diantaranya, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Sekretaris Dewan Pembina sekaligus Menpora Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Mirwan Amir, dan beberapa lagi lainnya.
Menurut Boni, kasus korupsi terjadi tidak sendiri. Korupsi berasal dari perbuatan kolektif, misalnya yang melibatkan partai politik, birokrasi, pemerintah dan kelompok non client di luar struktur resmi seperti bisa yayasan dan organisasi tertentu. Makanya dalam kasus suap wisma atlet, kata dia, Nazaruddin hanya menjadi tukang cuci saja.
"Konspirasi terkelompok ini sering mengakibatkan kasus sulit diadli. Begitu ditangkap, kawannya di konstitusi hukum siap back up. Bahkan kawan di luar siap pangkas dan upaya pengorbanan misalnya mengkambing hitamkan. Maka saya menduga, Nazar akan menjadi tukang laundry atau mencuci pakaian kotor Partai Demokrat," ungkapnya.
Boni menjelaskan sangat mungkin ada teror dan intimidasi yang didapati oleh Nazarudin sehingga mantan Bendahara Umum PD itu tidak akan berbicara lantang lagi selama proses penyidikan. "Sebagai saksi kunci, Nazar harus dipelihara, dan dibiarkan lantang berbicara. Tanpa melindugi Nazar, buat apa bicara penegakan hukum," tegasnya. (boy/awa/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens memastikan bahwa kasus suap wisma atlet Sea Games, M Nazarudin akan berujung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan