Kasus Novel Baswedan Tamparan bagi Aktivis Antikorupsi
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Pemberdayaan anak Disabilitas, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Dewi Tjakrawinata mengatakan, teror terhadap Novel Baswedan bukan hanya persoalan pribadi sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Teror itu juga merupakan penyerangan terhadap pihak-pihak yang gencar melawan korupsi.
"Kasus yang menimpa Novel itu menyerang kita semua untuk melawan korupsi," kata dia saat bersama sejumlah aktivis perempuan antikorupsi dan Indonesia Corruption Watch menggelar jumpa pers di kantor ICW, Jakarta Selatan, Minggu (23/4).
Dia mendukung KPK terus memberantas korupsi. Menurut Dewi, korupsi selama ini juga sudah mengambil hak-hak perempuan.
Termasuk perempuan difabel. Misalnya, dalam hal akses pendidikan dan kesehatan.
"Untuk perempuan yang sudah termarjinalkan, untuk perempuan difabel, kami sudah di belakang tambah belakang lagi baik aspek pendidikan dan kesehatan," katanya.
Karenanya dia mendukung perang melawan korupsi.
"Agar perempuan bisa mendapatkan haknya," ujar Dewi. (boy/jpnn)
Koordinator Pemberdayaan anak Disabilitas, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Dewi Tjakrawinata mengatakan, teror terhadap Novel Baswedan bukan
Redaktur & Reporter : Boy
- Mengkaji Wacana Wadah Tunggal KPK Dalam Pemberantasan Korupsi
- Taspen Gandeng Kejagung Sosialisasikan Antikorupsi Demi Lingkungan Kerja yang Bersih
- Lestari Ungkap Perlunya Sikap Antikorupsi untuk Wujudkan Kehidupan Berbangsa Lebih Baik
- Pemprov Jateng Terima Penghargaan Pemda Teraktif Dalam Pemberdayaan Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas
- IGCN Soroti Pentingnya Tata Kelola Bisnis Berintegritas, Tekankan Nilai Antikorupsi
- Kemenag Gandeng KPK Lanjutkan Penguatan Komitmen Antikorupsi