Kasus Omicron di Indonesia Terus Meningkat, Kemenkes: Kita Harus Waspada

"Kita harus waspada, jangan sampai tertulari,” ujar Nadia.
Dia mengatakan masyarakat wajib disiplin menetapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.
“Jangan sampai tertulari dan menularkan," tegasnya.
Nadia mengatakan Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Di Indonesia, katanya, pergerakan Omicron terus meningkat sejak kali pertama dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Kemenkes mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (testing, tracing, treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster-klaster baru Covid-19, serta segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
"Kita tidak boleh lengah, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia. Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, yang mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6.000-an menjadi 90.000-an kasus konfirmasi Omicron. Ini yang kita hindari,” ujar Nadia.
Sebelumnya, terdapat penambahan kasus sebanyak 75 orang pada Sabtu (8/1).
Kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Kemenkes mencatat hingga Sabtu (9/1) sudah ada 414 kasus positif Omicron di Indonesia.
- KPCDI Soroti Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pasien Ginjal, Kemenkes Tegaskan Ini
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini
- Kemenpora Ajak Anak Muda Lebih Peduli Kesehatan, Wujudkan Indonesia Bugar
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19