Kasus Omicron Diperkirakan Jauh Lebih Tinggi, Bagaimana Kita Tahu Jika Sudah Terjangkit?
Pada akhir bulan Desember lalu, lonjakan kasus COVID varian Omicron terjadi di berbagai wilayah di Australia. Bagaimanakah cara mereka yang tanpa tes mengetahui pernah tertular virus ini atau tidak?
Tak semua orang yang mengalami gangguan di tenggorokan sempat melakukan tes antigen maupun PCR.
Fakta bahwa Omicron hanya menyebabkan gejala ringan dalam sebagian besar kasus pada orang yang sehat cukup menenangkan mereka karena hanya perlu isolasi sampai gejalanya hilang.
Kini banyak orang mulai bertanya-tanya apakah mereka mungkin pernah terjangkit COVID dan bagaimana cara mengetahuinya dengan pasti?
Pada masa puncak wabah Omicron di Australia, jumlah kasus sebenarnya di masyarakat diperkirakan jauh lebih tinggi dibanding angka resmi.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya tes mandiri yang dilakukan oleh mereka yang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, atau yang tak melakukan tes sama sekali.
Pakar epidemiologi Profesor Tony Blakely dari Melbourne School of Population and Global Health menyebutkan, untuk setiap orang yang dites positif, diperkirakan ada empat kasus lainnya yang tak tercatat.
"Ada beberapa alasan, yaitu sistem pengawasan yang berantakan, orang dengan gejala ringan tak melaporkan diri, serta orang tanpa gejala sama sekali tak dites," jelasnya.
Pada akhir bulan Desember lalu, lonjakan kasus COVID varian Omicron terjadi di berbagai wilayah di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan