Kasus Omicron Indonesia Terus Bertambah, Pemerintah Mengaku Siap karena Belajar dari Delta
Harga tes COVID lebih terjangkau
Ketika Paulus Jonaswar (57 tahun) positif terjangkit COVID di awal Februari, dia melakukan isolasi di rumah dengan bantuan telemedicine.
"Pemerintah lebih tanggap sekarang," katanya.
"Di awal-awal pandemi di tahun 2020, Indonesia sangat lambat untuk mengakui bahaya penularan virus ini."
Paulus Jonaswar menjalani tes PCR di sebuah rumah sakit di Jakarta dan keesokan harinya mendapat WA dari app Perduli Lindungan milik Kementerian Kesehatan sebelum kemudian mendapatkan pengiriman obat-obatan ke rumahnya lewat program telemedicine.
"Saya positif tanggal 2 Februari dan kembali negatif tanggal 10 Februari, saya bersyukur dengan cepat mendapatkan bantuan obat-obatan yang mempercepat proses penyembuhan,"katanya.
Paulus juga mengatakan tes PCR dan antigen sekarang semakin banyak tersedia dengan harga terjangkau.
Di awal pandemi dia harus membayar tes PCR sekitar Rp1 juta, namun sekarang sudah turun menjadi sekitar Rp275 ribu.
Cepatnya penyebaran varian Omicron ini dialami oleh Priska Natallye ketika dia dan tujuh rekannya sekantor semua positif terkena COVID.
Jumlah kasus harian COVID di Indonesia sudah melewati angka tertinggi Delta tahun lalu
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya