Kasus Omicron Melonjak, Masyarakat Tak Perlu Panik, Ini Sebabnya

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan kenaikan kasus harian Covid-19 sebagian besar disebabkan oleh varian Omicron.
Diketahui, kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat 1,7 persen pada Kamis (10/2) pukul 16.30 WIB.
Jumlah pasien yang dirawat sebanyak 28 persen dari total kapasitas tempat tidur yang tersedia di rumah sakit.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan varian Omicron memang menular lebih cepat dari Delta, tetapi gejalanya lebih ringan.
Meski begitu, masyarakat diminta untuk tetap waspada karena Omicron bisa berbahaya bagi lansia, anak-anak, orang dengan komorbiditas, dan orang yang belum divaksin.
"Vaksinasi yang masif ini membantu kita tidak sampai bergejala berat saat terinfeksi virus Covid-19," kata Kadir dalam siaran persnya, Jumat (11/2).
Kemudian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pengalaman melihat kenaikan angka kasus Covid-19 akibat Delta yang melonjak perlahan, masyarakat menjadi panik saat kenaikan kasus terjadi begitu cepat akibat Omicron.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap waspada. Meskipun kasus naik dengan cepat karena penyebaran virus lebih cepat dibanding Delta, namun gejala Omicron tidak separah varian Delta dengan sebagian besar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan," imbau Nadia.
Kemenkes mengungkapkan kenaikan kasus harian Covid-19 sebagian besar disebabkan oleh varian Omicron.
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien
- Kemenkes Cabut STR Dokter Priguna, Izin Praktik Dibatalkan
- Entrostop Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Emergency Diare Kit Gratis di Lebaran 2025
- Della Surya