Kasus Pajak dan Lapindo Citra Negatif bagi Ical
Popularitas Masih di Bawah SBY dan Mega
Selasa, 19 Oktober 2010 – 05:50 WIB
JAKARTA - Partai Golongan Karya (Golkar) sudah menggerakkan mesin politik untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Ical "sapaan Aburizal" memiliki segalanya. Termasuk kekuatan finansial yang kuat dan jaringan parpol serta para kader yang memenangi sebagian besar pilkada. LSI sengaja diundang untuk melihat potensi Ical. Menurut Barkah, ada tiga kategori yang didapatkan LSI dalam mengukur popularitas tokoh-tokoh yang berpotensi maju sebagai capres. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai incumbent masih merupakan tokoh paling populer. SBY yang tidak akan maju dalam Pilpres 2014 masih memiliki 30 persen lebih dukungan. Di kategori kedua, bertengger mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (Mega) yang masih memiliki 10 persen lebih dukungan.
Walaupun punya banyak "amunisi dan gizi", bos Bakrie Group itu, tampaknya, harus berjuang keras. Berdasar data Lingkaran Survei Indonesia (LSI), popularitas Ical masih kalah jauh oleh dua tokoh yang sedang atau pernah menjabat presiden.
Baca Juga:
"Ical masih di bawah SBY dan Megawati," kata Mochamad Barkah Pattimahu, peneliti LSI, dalam paparannya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Golkar di Hotel Borobudur, Jakarta, senin (18/10).
Baca Juga:
JAKARTA - Partai Golongan Karya (Golkar) sudah menggerakkan mesin politik untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Ical "sapaan
BERITA TERKAIT
- Ratusan Orang di Klaten Deklarasikan Gerakan Jateng Muda
- Elektabilitas Pramono-Rano Karno Tinggi di Semua Wilayah Jakarta
- Menjelang Pemungutan Suara, Bawaslu Minta Pengawas Pilkada 2024 Bikin LHP Secara Detail
- Ahmed Zaki Iskandar Minta Kader Golkar Bekerja Keras Memenangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Ridwan Kamil Janji Mau Bikin Jakarta Maju Tetap Berkeadilan
- Membangun Jakarta Bareng Anak Muda, RK Ecosystem Kenalkan Program Kolaborasi ala RIDO