Kasus Paru-Paru Kolaps Dikaitkan dengan Vape, Pakar Kesehatan Ungkap Keraguan
Dalam gugatannya, Gittins menuntut agar toko Easi-Vape ditutup secara permanen. Selain karena penyakit yang dideritanya, Ia khawatir semakin banyak anak-anak yang tertarik untuk memulai vaping.
Tri Budhi mengaku sependapat dengan kekhawatiran Gittins tersebut. Ia memaparkan bahwa anak-anak seharusnya tidak mengonsumsi vape atau pun rokok.
Karena itu, dia mendukung adanya pengawasan demi memastikan vape hanya digunakan orang dewasa.
“Alasan kenapa underage tidak boleh kena paparan baik TAR maupun nikotin karena organ tubuh mereka masih rentan dan belum mature sempurna. Yang bisa berakibat gagal mature-nya organ terkait kalau misalnya terganggu akibat faktor eksternal,” kata dr. Tri Budhi.
Tri Budhi mendukung pemakaian vape yang wajar bagi orang dewasa. Pemakaian yang berlebihan pastinya akan memberikan efek samping dan risiko kepada pengguna.
Tidak hanya pada vape saja, menurutnya olahraga pun kalau berlebihan bisa menimbulkan cedera dan risiko. Untuk itu, edukasi dan kesadaran konsumen sangat penting dalam hal ini. (dil/jpnn)
Pasien mengaku mulai menggunakan rokok elektrik sejak April 2023, tepat satu bulan sebelum Ia mengalami gejala-gejala awal paru-paru kolaps (pneumothorax).
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan
- BPOM Wajibkan Label Bahaya, Jangan Ada Pakar yang Bilang BPA Aman
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- FUEL Luncurkan Inovasi Terbaru, Liquid dengan Varian 'Ice Cream Series'
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- 10 Tahun Berkecimpung di Industri, JVS Group Raih Rekor MURI