Kasus Pasien Positif Covid-19 di Kaltim Bertambah 97 Orang, Begini Perinciannya
jpnn.com, SAMARINDA - Kasus positif COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur masih menunjukkan kenaikan yang tinggi, berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 wilayah setempat telah terjadi penambahan sebanyak 97 kasus terkonfirmasi positif pada Jumat.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak melaporkan akumulatif kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kaltim sudah mencapai 3.723 kasus.
"Tambahan kasus baru positif tersebar di Berau 13 kasus, 1 kasus di Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara 3 kasus, Bontang 41 kasus, dan Samarinda 39 kasus," beber Andi Muhammad Ishak menyampaikan rilis harian secara virtual di Samarinda.
Andi menyebutkan bahwa telah terjadi penambahan 303 kasus suspek COVID-19 sehingga total kasus saspek menjadi 18.256 kasus, dan sementara 854 kasus masih menunggu hasil uji usap.
Andi menyebutkan bahwa kasus kematian juga terjadi penambahan sebanyak 3 kasus yakni di Samarinda dua orang pasien berkode SMD377 laki-laki 66 tahun yang meninggal 27 Agustus, dan pasien SMD765 laki-laki 67 tahun, yang meninggal 17 Agustus.
Tambahan satu kasus meninggal di Panajam Paser Utara pasien dengan kode PPU36 laki-laki 61 tahun.
"Pasien ini terkonfirmasi positif 10 Agustus, dan meninggal 24 Agustus,” tambah Andi.
Sedangkan kasus sembuh, lanjut Andi juga mengalami penambahan sebanyak 44kasus dan menjadikan total kasus sembuh menjadi 2.258 kasus.
Kasus positif COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur masih menunjukkan kenaikan yang tinggi, berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 wilayah setempat telah terjadi penambahan sebanyak 97 kasus terkonfirmasi positif pada Jumat.
- Tegas, Pertamina Hentikan Operasi SPBU Nakal di Yogyakarta
- TNI Tegaskan tak Ada Ampun Bagi Prajurit Terlibat Judi Online
- Survei CNN: Rudy Mas'ud-Seno Aji Kalahkan Rivalnya di Pilgub Kaltim
- Pj Gubernur Kaltim Berbagi Pengalaman dengan Tamu 3 Negara soal Ekonomi
- Survei IDM: Pilkada Kaltim, Petahana Keok Lawan Penantang
- Prabowo Bubarkan Satgas Buatan Jokowi, Apa Itu?