Kasus Pelindo II Tidak Produktif Bagi Iklim Investasi
jpnn.com, JAKARTA - Kasus perpanjangan kontrak Hutchison di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok yang berlarut-larut sehingga sama sekali tidak produtif bagi iklim investasi. Karena itu, pemerintah diminta bersikap tegas untuk menuntaskan kasus di anak perusahaan PT Pelindo II tersebut.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Indonesian Club, Gigih Guntoro di Jakarta, kemarin (5/12).
Gigih menilai dunia usaha membutuhkan kepastian baik dari prospek usaha maupun regulasi yang diberlakukan pemerintah.
“Kronologis dari kasus tersebut sudah diungkap lewat investigasi parlemen maupun audit investigatif BPK. Pemerintah tinggal mengikuti saja," ujarnya.
Ia menambahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga harus cepat dalam menuntaskan kasus Pelindo II sehingga tidak berdampak kepada absennya kepastian hukum.
Konsistensi
Pernyataan senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Indef, Eni Sri Hartati. Menurutnya, pemerintah harus konsisten dengan regulasi yang sudah dibuat jika ingin menuntaskan kasus tersebut.
“Pelabuhan itu aset strategis yang sudah seharusnya dikelola negara," ungkapnya, pada Rabu (5/12), di Jakarta.
Kasus perpanjangan kontrak Hutchison di PT JICT Pelabuhan Tanjung Priok yang berlarut-larut tidak produtif bagi iklim investasi.
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Mantap! Peringkat Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27 Lampaui Jepang dan Inggris
- Perusahaan Sawit PT SWA Tuntut Kepastian Hukum Demi Kenyamanan Iklim Investasi di RI
- Pencurian TBS Kelapa Sawit Bisa Mengganggu Iklim Investasi di Kalteng
- Kawasan Ekonomi Khusus Catatkan Investasi Rp 167,2 Triliun & Serap 113.083 Tenaga Kerja
- Menteri Bahlil Optimistis Soal Iklim Investasi di Indonesia, Ekonom Bilang Begini