Kasus Pembobolan ATM Bank DKI, 25 Anggota Satpol PP DKI Diperiksa Polisi
jpnn.com, JAKARTA - Aparat dari Polda Metro Jaya tengah menangani kasus dugaan pembobolan ATM Bank DKI Jakarta dengan pelaku sejumlah oknum anggota Satpol PP.
Saat ini, penyidik masih mendalami modus pelaku melakukan pembobolan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, aksi pembobolan ini bermula dari salah satu anggota Satpol PP DKI Jakarta mengambil sejumlah uang dari ATM Bank DKI.
Tetapi, saldo yang terpotong di rekeningnya hanya Rp 4.000. Padahal uang yang diambil bukan Rp 4.000.
“Modusnya adalah mengambil uang di ATM bersama sesuai dengan apa yang diinginkan. Kemudian yang terpotong dalam rekeningnya itu Rp 4.000," ujar dia di Polda Metro Jaya, Jumat (22/11).
Kemudian, anggota Satpol PP DKI tersebut memberitahu hal tersebut kepada teman-temannya. Hal ini akhirnya dilakukan beberapa kali.
Terhitung sejak April hingga November. Sejauh ini diduga ada 41 orang yang diduga membobol ATM itu. Tetapi hanya 25 orang yang baru memenuhi panggilan polisi.
"Karena dia merasa cuma terpotong (saldo di rekening sebesar) Rp 4.000, dia ulangi beberapa kali. Kemudian disampaikan ke teman-temannya. Teman-temannya yang lain jumlahnya hampir sekitar 41 orang,” tambah Yusri. (cuy/jpnn)
Oknum anggota Satpol PP diduga bobol ATM Bank DKI dan memberitahukan caranya ke beberapa temannya.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Bank DKI Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024
- Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi JakOne Abank, Ini Alasannya
- Dengan Program Ini, Bank DKI Permudah Pengurus Masjid Bertransaksi Perbankan
- Debitur Diduga Dikriminalisasi Bank Daerah, 8 Tahun Jadi Tersangka
- Kolaborasi Publicom Communications-Bank DKI: Solusi Finansial Mudah untuk Karyawan
- Pemprov DKI Jakarta Minta BUMD jadi Agen Pembangunan