Kasus Pembubaran Diskusi FTA, Refly Harun: Si Rambut Kuncir Bukan Preman Sembarangan

Kasus Pembubaran Diskusi FTA, Refly Harun: Si Rambut Kuncir Bukan Preman Sembarangan
Polisi menggiring dua tersangka kasus pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Polda Metro Jaya Jakarta, Minggu (29/9/2024). Polda Metro Jaya telah menangkap lima orang dan menetapkan dua tersangka terkait kasus di Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (29/9/2024). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.

Setelah pembubaran paksa itu, peserta diskusi melanjutkan acara dengan konferensi pers oleh para tokoh yang hadir, salah satunya Din Syamsuddin.

Kemudian, ada acara promosi buku oleh salah satu peserta, dan beberapa perwakilan daerah menyampaikan pernyataan, antara lain dari Yogyakarta dan Sumatera Selatan (Sumsel).

Kasus Pembubaran Diskusi FTA, Refly Harun: Si Rambut Kuncir Bukan Preman SembaranganTangkapan layar YouTube - Kapolsek Mampang Kompol Edy Purwanto terekam video saat menyalami dan peluk salah satu pelaku pembubaran diskusi di Hotel Grand Kemang yang belakangan jadi tersangka.

"Ketika perwakilan Sumatera Selatan bicara, tiba-tiba petugas hotel masuk, menyampaikan ancaman dari massa di luar agar acara dibubarkan dan mereka minta video atau foto bahwa acara sudah dibubarkan," ujar Refly.

Pada akhirnya, kata dia, forum itu tidak dilanjutkan karena situasinya sudah tak kondusif. Pihak FTA bahkan menyebut pendingin ruangan sudah dimatikan.

"Sehingga peserta satu demi satu pulang tanpa berkoordinasi, sebagian tetap bertahan dan kemudian akhirnya, sudah, begitu saja," kata dia.

Refly Soroti Pelaku Berambut Kuncir

Setelah kejadian itu viral dan menjadi perhatian publik, terutama di media sosial, Polda Metro Jaya baru menangkapi lima pelaku, dua di antaranya dijadikan tersangka.

Nah, Refly pun menyoroti salah satu pelaku pembubaran yang berambut kuncir, lantaran belakangan beredar video pria yang sudah jadi tersangka pernah hadir di acara sebuah partai politik.

Refly Harun ungkap kronologi pembubaran diskusi FTA di Hotel Grand Kemang. Sebut si rambut kuncir yang jadi pelaku, bukan preman biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News