Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Reza Ingatkan Polisi soal Ini

Dia menilai kemampuan polisi secara global dalam mengungkap kasus pembunuhan memang mengalami penurunan, padahal teknologi investigasi makin canggih.
Sementara, dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menjadi misteri selama dua tahun lebih, mengindikasikan para pelaku bukan sindikat kriminal.
Terlebih lagi, terungkapnya kasus ini bukan dicapai oleh proses investigasi kepolisian, melainkan berkat 'kebaikan' salah satu terduga pelaku yang menyerahkan diri.
"Jadi, mau bilang apa? Pelaku memang cerdas, atau pada dasarnya kemampuan investigasi polisi yang perlu di-upgrade?” ujar pria yang pernah mengakar di PTIK/STIK itu.
Reza juga menanggapi penyataan Direktur Kriminal Umum Polda Jabar yang mengatakan ditemukan percikan darah korban di baju salah satu tersangka.
Pernyataan itu, kata dia, menimbulkan pertanyaan kapan polisi menemukan percikan darah itu. Bila sudah ditemukan sejak dulu maka semestinya pendalaman hingga penetapan tersangka sepertinya sudah bisa dilakukan sejak dulu juga.
“Awas, jangan sampai memunculkan kesan polisi membuat atau menciptakan barang bukti guna memenuhi ketentuan minimal dua alat bukti,” tutur Reza mengingatkan.
Pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) terjadi di Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021. Jenazah keduanya ditemukan dalam bagasi mobil berwarna hitam di rumahnya dengan luka di bagian kepala.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ingatkan penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang cemat menilai pengakuan tersangka.
- Seusai Bunuh Kekasihnya, Pria di Serang Mutilasi Korban, Motif Terungkap
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Kasus Oknum TNI AL Bunuh Juwita, 4 Saksi Dilindungi LPSK
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Polda Jabar: Tes Psikologi Dokter Priguna Tak Akan Meringankan Hukuman
- Polisi Buka Posko Pengaduan Terkait Pelecehan Dokter Kandungan di Garut