Kasus Pemerasan dan Gratifikasi SYL, Kasdi Sebut Semua Eselon I Dilema

Kasus Pemerasan dan Gratifikasi SYL, Kasdi Sebut Semua Eselon I Dilema
Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021–2023 Kasdi Subagyono menjadi saksi mahkota dalam sidang pemeriksaan saksi kasus SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/7/2024). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengungkap alasannya mengikuti perintah Mentan periode 2019–2023 Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk mengumpulkan dana dari para pejabat eselon I di Kementan.

Salah satu alasan Kasdi adalah dirinya takut kehilangan jabatan.

Sebagai saksi mahkota sekaligus terdakwa, Kassi mengaku merasakan dilema kala itu, khususnya saat mengetahui adanya beberapa pejabat Kementan yang dimutasi karena tidak mengikuti perintah SYL.

"Semua eselon I Kementan mengalami dilema yang sama. Tentu kami merasa ada tekanan dan keterpaksaan untuk melaksanakan ini," kata Kasdi dalam sidang pemeriksaan saksi mahkota di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/6).

Kasdi menuturkan bahwa para pejabat eselon I kementerian itu juga mengupayakan segala cara untuk memenuhi kebutuhan yang diminta SYL.

Mereka bahkan sampai menyisihkan uang perjalanan dinas hingga membuat surat pertanggungjawaban fiktif.

Menurut dia, berbagai inisiatif cara pengumpulan dana tersebut cenderung berasal dari para pegawai Kementan.

Kendati demikian, selama adanya pengumpulan dana untuk kebutuhan SYL, Kasdi mengatakan situasi kerja di Kementan menjadi tidak kondusif, meskipun tidak ada penolakan secara langsung atas perintah SYL itu.

Mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono mengungkap alasan menuruti perintah Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunpulkan uang dari eselon I.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News