Kasus Pencabulan Masih Dominan
jpnn.com - SURABAYA - Dari tahun ke tahun, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Surabaya semakin banyak. Sepanjang 2014, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya menangani 340 kasus. Dari jumlah itu, 60 persennya merupakan kasus pencabulan.
Angka tersebut melonjak drastis dari setahun sebelumnya. Pada 2013, PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya menerima 298 laporan. Sementara itu, pada 2012 mereka menangani 284 kasus. Mayoritas perkara yang masuk tersebut juga pencabulan.
Jika dibandingkan dengan 2013, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak naik 42 kasus. Sementara itu, kasus tersebut melonjak 56 perkara dibandingkan dengan 2012. ''Kami heran mengapa angkanya naik. Yang lebih miris lagi, hampir 90 persen korbannya anak-anak,'' kata Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Suratmi kemarin (2/1).
Fakta lain yang mengejutkan adalah pelakunya. Di antara ratusan perkara itu, banyak guru yang terlibat. Padahal, sebagai pendidik, mereka seharusnya menjadi pengayom bagi murid-muridnya. Misalnya, kasus yang melibatkan guru agama di salah satu SD di kawasan Simokerto dan guru SMK di kawasan Keputih.
Suratmi mengungkapkan, dari kasus-kasus yang ditangani itu, kasus pencabulan muncul karena pengaruh pergaulan dan kebebasan mengakses internet. Khususnya konten yang berbau pornografi.
Perwira asal Sragen, Jawa Tengah, itu menyebutkan bahwa pergaulan anak-anak muda kini semakin vulgar. Mereka tidak risih melakukan hal-hal di luar batas seperti berciuman saat berpacaran, meski di depan umum. Mereka juga tidak takut pulang larut malam.
Dia menambahkan, masyarakat tidak sepantasnya mengabaikan jika melihat anak-anak berkeliaran saat tengah malam. Mereka juga harus selalu mengajak anak-anak untuk berkomunikasi. Misalnya, mengontrol keberadaan dan mengetahui dengan siapa saja mereka bergaul. ''Kami menilai tren yang saat ini terus naik bakal semakin naik. Karena itu, semua harus peduli dengan lingkungan sekitar,'' ungkap Suratmi. (fim/c15/git)
SURABAYA - Dari tahun ke tahun, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Surabaya semakin banyak. Sepanjang 2014, penyidik Unit Perlindungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground
- Pelaku Curanmor yang Menembak Satpam dan Polisi Akhirnya Didor, Tewas
- Polda Jabar Pastikan Kampus Unpar Bandung Aman dari Teror Bom
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Peredaran 7 Juta Batang Rokok Ilegal