Kasus Penculikan Bukan untuk Diputihkan, Buku yang Mau Melawan Narasi Lupakan Masa Lalu
Al Araf berharap netizen melalui buku yang diluncurkan pada Kamis ini bisa memahami bahwa isu penculikan dan penghilangan aktivis bukan isapan jempol.
"Bukan isu, tetapi fakta yang sampai sekarang belum selesai. Nah, oleh karena itu, perspektif korban menjadi penting yang tentu tidak bisa dibantah bagi siapa pun karena korban menuturkan dengan jernih di dalam kesaksiannya," ungkap dia.
Terakhir, Al Araf juga berharap buku Kasus Penculikan Bukan untuk Diputihkan kembali mengingatkan rakyat untuk menuntut negara bisa menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu.
"Terakhir, buku ini dibuat dalam rangka mengingatkan kembali untuk kita bergerak, menuntut kepada rezim agar negara dan kekuasaan mengembalikan mereka yang hilang dan diculik," ungkap dia. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pengamat militer dari Centra Initiative Al Araf membeberkan tiga alasan diluncurkannya buku Kasus Penculikan Bukan untuk Diputihkan. Apa saja?
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi