Kasus Pengawal Obama Booking PSK Seret Banyak Tentara
Rabu, 18 April 2012 – 14:21 WIB
SKANDAL memalukan anggota pasukan pengaman Presiden Amerika Serikat atau yang dikenal dengan Secret Service karena membawa masuk beberapa pelacur ke kamar hotel mereka saat bertugas di Cartagena, Kolombia, ternyata juga melibatkan sejumlah tentara. Setelah sebelumnya diberitakan hanya lima orang, ternyata kalangan militer yang terlibat dalam kasus tersebut berjumlah sedikitnya 10 orang. Sebelumnya, 11 agen Secret Service dilaporkan membawa masuk beberapa pelacur ke kamar hotel mereka hari Rabu (11/4) menjelang lawatan Presiden Obama dalam KTT Negara Benua Amerika. Namun salah satu anggota Secret Service disebut menolak membayar jasa salah seorang wanita panggilan itu.
Seperti dilaporkan AFP Rabu (18/4) yang mengutip seorang pejabat militer AS, saat ini jumlah anggota militer yang sedang menjalani penyelidikan atas kasus yang mencoreng muka AS itu terdiri dari 5 anggota pasukan khusus Angkatan Darat, 2 anggota penjinak bom Angkatan Laut, 2 petugas unit anjing pelacak (K9) Korps Marinir dan 1 orang anggota Angkatan Udara.
Baca Juga:
Pejabat yang menolak identitasnya diungkap ke publik itu mengatakan, tidak satupun anggota militer yang terlibat dalam kasus tersebut berpangkat perwira. Seorang Kolonel Angkatan Laut AS saat ini masih berada di Cartagena untuk memimpin tim pencari fakta kasus tersebut, sementara para tentara sedang diperiksa secara terpisah di Washington.
Baca Juga:
SKANDAL memalukan anggota pasukan pengaman Presiden Amerika Serikat atau yang dikenal dengan Secret Service karena membawa masuk beberapa pelacur
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer