Kasus Penyekapan Eks Sopir Nindy Ayunda Mandek, Bareskrim Diminta Turun Tangan

jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi Nindy Ayunda masih harus berurusan dengan hukum atas kasus dugaan penyekapan mantan sopirnya, Sulaiman.
Pasalnya, kasus tersebut masih mandek di Polres Metro Jakarta Selatan, sejak Nindy dilaporkan pada 15 Februari 2021.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonenesia, Edi Saputra Hasibuan turut menyoroti kasus tersebut.
"Bareskrim Polri harus mengambil alih penyelidikannya kasus penyekapan ini,” kata Edi Hasibuan, kepada awak media, Minggu (10/12).
Mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini berpendapat, dengan pengambilalihan penyidikan oleh Bareskrim, akan menjawab kepastian hukumnya.
"Kenapa Polres Jaksel tidak dapat menyelesaikan kasus hukum ini, kan, jadi pertanyaan di masyarakat," ungkap Edi Hasibuan.
Menurut dia, merupakan hal yang wajar jika Bareskrim Polri mengambil alih penanganan kasus ini.
Sebab, di kasus tersebut juga terseret Dito Mahendra, kekasih Nindy Ayunda, yang saat ini menjadi tersangka kasus senjata api (senpi) ilegal.
Bareskrim Polri disaranakan mengambil alih dugaan kasus penyekapan eks sopir Nindy Ayunda.
- Kapolri Diminta Turun Tangan Tuntaskan Laporan Kasus Tanah Brata Ruswanda
- Hobi Judi Online 1XBET, Pengusaha Ini Habiskan Rp 6 Miliar
- Bea Cukai-Polri Gagalkan Penyelundupan 20 Kg Sabu-Sabu di Bengkalis, InI Kronologinya
- Bareskrim Bongkar Kecurangan di SPBU Sukabumi, Konsumen Dirugikan Rp1,4 Miliar Per Tahun
- Tegas! Pertamina Patra Niaga, Kemendag & Bareskrim Polri Segel SPBU Curang di Sukabumi
- Bareskrim Ungkap Motif Pemalsuan SHGB & SHM Tanah di Desa Kohod, Oh Ternyata