Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam

Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
Serangan air keras sering kali merupakan "serangan yang berkaitan dengan gender" dan digunakan sebagai wujud "balas dendam" terhadap perempuan. (ABC News: Illustration by Jarrod Fankhauser )

Pada malam Natal tahun 2024, seorang mahasiswi sedang bersiap-siap untuk pergi ke gereja hingga serangan yang menyisakan trauma terjadi padanya.

Seorang pria diduga menyelinap ke kosnya dan menyiram air keras ketika ia baru keluar dari kamar mandi.

Diduga pria tersebut menyiram wajah dan tubuhnya yang dibalut handuk.

"Kemudian korban teriak, teriak keras, akhirnya pelaku langsung lari," ujar Kasatreskrim Polresta Yogyakarta AKP MP Probo Satrio.

Serangan brutal tersebut hanyalah satu dari serangkaian serangan air keras di Indonesia pada tahun 2024, yang beberapa yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan.

Billy Vilsen, seorang mahasiswa S2 di sebuah universitas di Yogyakarta, berpacaran dengan perempuan tersebut selama tiga tahun.

Billy dilaporkan "tidak terima" saat hubungan mereka diakhiri sang perempuan pada bulan Agustus 2024, menurut dugaan polisi.

Ia bertemu dengan Satim, pelaku penyerangan, di Facebook.

Para pembela hak-hak perempuan mengatakan air keras sering digunakan sebagai senjata pilihan ketika seorang pria ingin

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News