Kasus Perampokan, Kapolda Sumut Harus 'Galak'
Guru Besar USU Korban Terbaru
Senin, 13 April 2009 – 14:18 WIB
"Mestinya, jauh hari menjelang pemilu dia harus bisa melihat potensi kejahatan yang bakal muncul di saat sebagian besar aparat kepolisian konsentrasi ke pengamanan pemilu. Polisi dianggap lengah, maka kejahatan memanfaatkan situasi itu," beber Erlangga.
Baca Juga:
Sebelum pemilu, kata Erlangga, seharusnya seorang Kapolda mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran di bawahnya, agar melakukan langkah-langkah mempersempit ruang gerak penjahat. Caranya dengan melakukan razia-razia, menindak preman-preman, dan mengawasi gerak-gerik mantan-mantan napi kasus perampokan.
"Pertanyaan saya, apa itu sudah dilakukan oleh Kapolda Sumut? Saya yakin belum, sehingga perampok leluasa bergerak tatkala polisi sibuk mengamankan pemilu," katanya pula.
Lebih lanjut dia menilai, bahwa maraknya kasus perampokan di Medan dan sekitarnya dalam selang waktu yang berdekatan, juga menunjukkan bahwa Badrodin tidak ditakuti penjahat. Kalau saja Badrodin tegas dan bisa melumpuhkan satu perampok saja, kasus perampokan diyakini bisa mereda. "Kapoldanya harus galak. Kalau lemah, penjahat tak bakal takut sama dia dan akan terus merampok," ujarnya.
JAKARTA - Aksi perampokan yang menimbulkan korban jiwa lagi-lagi terjadi di Kota Medan, Minggu (12/4) pagi. Kali ini menimpa keluarga guru besar
BERITA TERKAIT
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang
- Prabowo Ingin Para Kepala Daerah Digembleng Seperti Menteri
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita