Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma di PPDS Undip, Ini Kata Polisi soal Tersangka
jpnn.com - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) telah memeriksa 48 saksi dalam kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) Semarang.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan puluhan saksi yang diperiksa adalah orang-orang dekat dari korban.
Dari puluhan orang saksi itu, dua di antaranya adalah Kepala Program Studi (Kaprodi) PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Undip, dan Dekan Fk Undip Yan Wisnu Prajoko.
"Iya, semua yang berkaitan dengan permasalahan ini diperiksa dan diambil keterangan semua," kata Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (15/10).
Kombes Artanto mengatakan hari ini, Selasa (15/10) telah dilakukan gelar perkara terkait kasus dugaan perundungan yang menimpa Aulia Risma Lestari selama menempuh PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif di Undip dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang.
"Jadi beberapa hari yang lalu tanggal 17 Oktober kami sudah menetapkan kasus ini naik penyidikan. Hari ini kami akan menetapkan tersangkanya siapa, semoga siang ini selesai," kata Abiturien Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang 1994 itu.
Perlu diketahui, Aulia Risma Lestari yang merupakan dokter berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdinas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Tegal itu ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya pada Senin (12/8) malam.
Belakangan diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghentikan praktik PPDS Anestesia FK Undip di RSUP Dr Kariadi Semarang karena korban diduga meninggal dunia akibat perundungan.
Hari ini Polda Jateng akan menetapkan tersangka dugaan perundungan yang berujung kematian mahasiswi PPDS Undip, dokter Aulia Risma Lestari.
- Pakar Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Prematur, Tidak Sah, dan Lecehkan Hukum
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Viral Pria di Surabaya Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ini Analisis Reza Indragiri