Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
jpnn.com - Organisasi lingkungan hidup nonpemerintah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi menyoroti kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Kasus itu menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar yang ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
Walhi menyebut kasus itu harus menjadi momentum Polri memberantas pelaku kejahatan lingkungan.
"Kasus ini harus menjadi momentum membersihkan tubuh Polri dari pelaku kejahatan lingkungan," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Walhi Sumbar Abdul Aziz di Padang, Minggu (24/11/2024).
Aziz mengatakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo harus memberikan atensi khusus kepada oknum yang diduga melindungi aktivitas kejahatan lingkungan di Solok Selatan dan daerah lainnya.
"Seluruh anggota Polri yang terbukti dan terlibat dalam kejahatan lingkungan tambang ilegal harus dipecat dan dihukum," ujarnya.
Walhi Sumbar juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar yang ditembak pada bagian kepala oleh AKP Dadang Iskandar.
Walhi menyoroti kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan yang menewaskan Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto Anshar. Kapolri diminta melakukan ini.
- Dukung Program Presiden Soal Swasembada Pangan 2025, Kapolri dan Jajarannya Tanam Jagung 1 Juta Hektare
- Jenderal Listyo: Lebih dari 11 Ribu Siswa Mendaftar di SMA Taruna Kemala Bhayangkara
- Sepanjang 2024, Dinas ESDM Temukan 176 Titik Tambang Ilegal di Jawa Barat
- Kapolri Diminta Tindak Penyidik yang Diduga Sandera Tersangka yang Menangi Praperadilan
- Keras! Walhi Tolak Perguruan Tinggi Dikasih Izin Kelola Tambang
- Tolak Kampus Urus Tambang, Walhi Minta DPR Berhenti Mengikuti Jejak Kejahatan Mulyono