Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
jpnn.com - Organisasi lingkungan hidup nonpemerintah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi menyoroti kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Kasus itu menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar yang ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
Walhi menyebut kasus itu harus menjadi momentum Polri memberantas pelaku kejahatan lingkungan.
"Kasus ini harus menjadi momentum membersihkan tubuh Polri dari pelaku kejahatan lingkungan," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Walhi Sumbar Abdul Aziz di Padang, Minggu (24/11/2024).
Aziz mengatakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo harus memberikan atensi khusus kepada oknum yang diduga melindungi aktivitas kejahatan lingkungan di Solok Selatan dan daerah lainnya.
"Seluruh anggota Polri yang terbukti dan terlibat dalam kejahatan lingkungan tambang ilegal harus dipecat dan dihukum," ujarnya.
Walhi Sumbar juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar yang ditembak pada bagian kepala oleh AKP Dadang Iskandar.
Walhi menyoroti kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan yang menewaskan Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto Anshar. Kapolri diminta melakukan ini.
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Oknum Polisi yang Peras WN Malasia di DWP Jalani Sidang Etik Pekan Depan
- Kapolri Dampingi Menkopolkam Pantau Misa Natal di Katedral Jakarta
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis