Kasus Rano Bisa Jadi Ancaman Bagi PDIP
jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan bendahara pribadi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Yayah Rodiah yang menyebut Wakil Gubernur Banten Rano Karno pernah menerima uang Rp 1,25 miliar dinilai bisa mengancam elektabilitas PDI Perjuangan.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, Pengamat Politik Indikator Politik Indonesia, isu korupsi merupakan isu seksi dan punya efek elektoral tinggi. Bahkan pengaruhnya akan besar bagi PDIP jika informasinya diketahui masyarakat luas.
"Soal Rano disebut menerima dana keluarga Atut, itu diketahui secara luas, efeknya akan terjadi pada PDIP," kata Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Jumat (4/4).
Sebaliknya, efeknya tidak akan besar jika informasi itu hanya diketahui sedikit orang. Dia mencontohkan persepsi masyarakat terhadap Partai Demokrat yang tiga tahun terakhir diserang isu korupsi sejumlah kader dan elitnya.
"Bagaimana persepsi publik pada Demokrat sebagai partai terkorup, padahal katanya belum tentu. selama 3 tahun lebih Demokrat diperbincangkan kasus-kasus yang melibatkan elitenya," jelas Burhanuddin. (fat/jpnn)
JAKARTA - Pernyataan bendahara pribadi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Yayah Rodiah yang menyebut Wakil Gubernur Banten Rano Karno pernah menerima
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas