Kasus Risma, Jelas Banget Ada Tarik Tambang Politik
jpnn.com - JAKARTA - Kasus Tri Rismaharini yang disebut-sebut ditetapkan sebagai tersangka, memerlihatkan koordinasi dan sinergitas antara Polda dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, sangat lemah.
Apalagi ada pernyataan yang berbeda dari Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Jaksa Agung M Prasetyo, menanggapi benar tidaknya calon wali kota tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Tarik tambang dan aroma politisnya sangat kental. Polri ngotot berhentikan kasus Risma, sementara Jaksa Agung ngotot bahkan menyalahkan kapolda kalau tidak menetapkan Risma, sebab ada bukti SPDP (surat perintah dimulainya penyidikan,red) dari Polda per 30 September 2015," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago kepada JPNN, Sabtu (24/10).
Pria yang akrab disapa Ipang ini menilai, Kejati Jatim bisa saja menjadikan kasus Risma sebagai komoditas politik, sehingga memberhentikan langkah Risma sebagai calon wali kota.
Saat ditanya apakah ada kepentingan Kejati dan Jaksa Agung meneruskan penyelidikan walaupun pada saat yang sama Kapolri minta ditunda penyelidikannya lewat instruksi ke Kapolda, Ipang menilai kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.
"Karena penetapan tersangka oleh Kejati berdasarkan SPDP dari Kapolda, jelas memuluskan pencalonan calon wali kota dari partai lain penentang Risma. Sebab Risma dipastikan menang, belum ada penentangnya yang bisa menyalip. Aroma politis ini bisa kian hari makin berbau. Risma itu diprediksi menang mutlak dalam Pilkada, namun di lap ke tujuh dalam sirkuit balapan ia tergelincir akibat kejati menetapkan tersangka berdasarkan landasan SPDP dari Kapolda,"ujar Ipang.(gir/jpnn)
JAKARTA - Kasus Tri Rismaharini yang disebut-sebut ditetapkan sebagai tersangka, memerlihatkan koordinasi dan sinergitas antara Polda dan Kejaksaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan