Kasus Santri Tewas Dikeroyok Senior di Ponpes Sidoarjo, Kemenag Bereaksi

jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidoarjo menyayangkan kasus santri tewas dikeroyok senior di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Tanggulangin, Sidoarjo, Jumat (15/10).
Pengeroyokan itu mengakibatkan seorang santri berinisial MZ tewas, sedangkan empat lainnya mengalami luka-luka.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Ponpes Kemenag Sidoarjo Ahmad Fathoni mengatakan kasus santri tewas dikeroyok itu tidak seharusnya terjadi.
Terlebih lagi, santri senior yang diduga melakukan penganiayaan juga masih di bawah umur, sedangkan korban tewas warga Dinoyo, Surabaya berusia 15 tahun.
"Harapan kami, aparat kepolisian segera menuntaskan kasus dugaan penganiayaan lima santri tersebut," kata Fathoni, Sabtu (16/10).
Pihaknya juga akan melakukan melakukan evaluasi terhadap ponpes tersebut.
"Sistem pendidikannya nanti akan kami evaluasi," ujar Fathoni.
Terpisah, Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro belum bisa membeberkan mengenai kronologis pengeroyokan itu.
Kemenag Sidoarjo bereaksi atas kasus santri tewas dikeroyok di ponpes kawasan Tanggulaling yang sedang diselidiki polisi.
- Gegara Cipratan Air, Sopir Mobil Pengangkut Ikan Dikeroyok
- 5 Berita Terpopuler: Hasil Pendataan Keluar, Nasib Honorer Sudah Diatur, Ada Solusi Konkret untuk yang PHK
- Hampir Separuh Pelamar PPPK Tahap 2 Kemenag Dinyatakan TMS, Waduh
- Kritisi Surat Edaran Pemotongan Dana BOS Madrasah, HNW: Tidak Sejalan dengan Inpres
- Genjot Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kemenag Gandeng Kemendes PDTT
- Kemenag Perkuat Tata Kelola Zakat melalui FGD Penyusunan Kebijakan