Kasus Sape, Pemerintah Abaikan Kepentingan Rakyat

Kasus Sape, Pemerintah Abaikan Kepentingan Rakyat
Kasus Sape, Pemerintah Abaikan Kepentingan Rakyat
Akibatnya, sambung Neta, mereka tidak peduli dengan keluhan rakyat akan kerusakan lingkungan hidup yang mengganggu ekosistem dan sumber hidup rakyat. "Sikap mereka yang menjadi agen-agen asing membuat para pejabat negeri ini semakin tidak peduli dgn nasib rakyat, hak-hak rakyat, dan musnahnya akar budaya rakyat karena rakyat terusir dari tanah kelahirannya," ungkap Neta.

Ironisnya lagi, kata Neta, ketika rakyat berusaha membela hak-haknya, polisi atas nama ketertiban sosial malah melakukan pembantaian dan penembakan yang membabi buta. "Padahal, jika polisi konsisten melakukan penegakan hukum dan menjaga ketertiban sosial, seharusnya polisi melihat motif dan akar masalahnya," paparnya.

"Artinya, polisi lebih dulu menangkapi para pejabat dan pengusaha dan bukan menembaki rakyat," tegas Neta. Sebab, dia menilai, para pengusaha tersebut sudah melakukan perusakan lingkungan hidup sumber hidup rakyat, akibat izin yang dikeluarkan pejabat pemerintah pusat dan daerah.

Namun ironisnya, kata dia, polisi tidak pernah membantu rakyat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidupnya. Polisi juga, lanjut dia,  tidak pernah membantu rakyat dalam memerjuangkan hak-hak hidupnya. "Yang terjadi justru rakyat diberondong dgn peluru saat memperjuangkan haknya," ucapnya. Polisi, masih kata Neta, ogah menjalankan fungsinya sebagai mediator yang membela kepentingan rakyat. "Sikap inilah yang membuat rakyat menuding bahwa polisi telah diperalat menjadi centeng pengusaha," tegasnya.

JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW), menegaskan, pemihakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang membabi buta terhadap pengusaha besar baik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News