Kasus Semarang juga Terjadi di Daerah Lain
Sabtu, 26 November 2011 – 19:40 WIB
JAKARTA - Kasus tertangkap tangan pelaku dugaan suap Sekretaris Kota (Sekkot) Semarang Ahmad Zainuri bersama dua anggota DPRD Semarang Agung Purna Sarjono dan Sumartono, dinilai sebagai fenomena gunung es suap eksekutif-legislatif dalam pembahasan RAPBD.
"Saya pikir ini fenomena gunung es. Kebetulan saja yang tertangkap tangan lebih dulu pejabat di Semarang," kata Tommy Turangan SH selaku Ketua Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), Sabtu (26/11).
Menurutnya, dugaan suap antara eksekutif dan legislatif dalam memuluskan pembahasan APBD sudah menjadi rahasia umum. "Sayangnya KPK kekurangan personil untuk mengawasi korupsi di daerah," ujarnya.
Pernyataan Tommy dibenarkan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi. Menurutnya, kasus mirip Semarang kemungkinan besar terjadi juga di daerah lain di Indonesia. "Itu bisa dimungkinkan. Sayangnya, belum ada informasi dan data soal itu yang masuk ke KPK," kata Johan, melalui pesan pendek.
JAKARTA - Kasus tertangkap tangan pelaku dugaan suap Sekretaris Kota (Sekkot) Semarang Ahmad Zainuri bersama dua anggota DPRD Semarang Agung Purna
BERITA TERKAIT
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK
- BLU di Bidang Pendidikan Tingkatkan Daya Saing untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Ditjen Bina Keuangan Daerah dan KPK Gelar Rapat Koordinadi untuk Membahas Draf MCP Tahun 2025-2026
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?