Kasus Sesajen Ditendang, Politikus asal Jatim Menanggapi Prof Al Makin, Simak Baik-baik
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto tidak sependapat dengan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin yang meminta proses hukum terhadap HF, penendang sesajen di areal Gunung Semeru, Lumajang, Jatim, dihentikan.
Didik menyatakan dirinya mendukung penuh langkah-langkah penegak hukum untuk tetap melanjutkan proses hukum tersebut.
Dia juga mendukung aparat kepolisian untuk menjalankan proses penegakan hukum secara proper dan proporsional.
"Tegakkan hukum terhadap siapa saja yang melakukan perbuatan menghina, menghujat, melecehkan dan perbuatan lain yang merendahkan agama, keyakinan, simbol, dan syiar agama," kata Didik Mukrianto kepada JPNN.com, Minggu (16/1).
Pria kelahiran Kabupaten Magetan, Jatim, itu juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menumbuhkan toleransi dan tenggang rasa yang menjadi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Dia menjelaskan toleransi berarti menghormati perbedaan dan tenggang rasa adalah kemampuan dan kesediaan untuk mengendalikan diri.
"Kita mesti mencegah tutur kata dan perbuatan yang bisa melukai, menyinggung, memperolok, dan merendahkan keyakinan saudara kita yang berbeda identitas," jelasnya.
Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat itu juga menjelaskan semua agama dan kearifan lokal mengajarkan cinta dan kasih sayang, bukan kebencian dan permusuhan.
"Singkirkan jauh-jauh islamophobia, kristenophobia, atau phobi-phobi terhadap agama mana pun," ujar Didik.
Didik Mukrianto tidak sependapat dengan Prof Al Makin terkait penindakan terhadap penendang sesajen di Gunung Semeru, Jatim.
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 800 meter
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Gunung Semeru Erupsi Lagi pada Senin Pagi, Tinggi Kolom Letusan 1.000 Meter
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%