Kasus Siami Ekses Tuntutan Kelulusan UN Tinggi
Rabu, 15 Juni 2011 – 22:12 WIB

Kasus Siami Ekses Tuntutan Kelulusan UN Tinggi
JAKARTA -- Kasus contek massal di SDN Gadel 2 Tandes, Surabaya, Jawa Timur yang dibongkar Siami merupakan salah satu ekses dari kebijakan Ujian Nasional (UN). Anggota Komisi X DPR RI, Raihan Iskandar menilai, tuntutan tingginya angka kelulusan UN memang telah membebani banyak kalangan, baik pihak sekolah, orang tua murid, bahkan pemerintah daerah.
Para kepala daerah berlomba-lomba menaikkan citra daerahnya dengan target prestasi UN setinggi-tingginya. "Target inilah yang kemudian dibebankan kepada tiap siswa di sekolah agar mereka bisa lulus UN. Akibatnya, banyak sekolah yang melakukan banyak cara untuk mencapai target lulus UN tersebut, meski dengan cara tak jujur," ungkap Raihan di Gedung DPR , Jakarta, Rabu (15/6).
Baca Juga:
Politisi dari fraksi Partai Keadilan Sejahetra (PKS) ini mengatakan, kasus contek massal di sebuah sekolah dasar di Surabaya tersebut hanyalah satu dari banyak kasus yang muncul akibat pelaksanaan UN. "Realitas ini semakin membuktikan kepada publik bahwa angka-angka hasil-hasil UN yang tinggi, diragukan kebenarannya," tandasnya.
Dikatakan, perilaku tidak jujur dan curang yang ditimbulkan sebagai akibat UN ini sangat bertentangan dengan tujuan penyelenggaraan sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
JAKARTA -- Kasus contek massal di SDN Gadel 2 Tandes, Surabaya, Jawa Timur yang dibongkar Siami merupakan salah satu ekses dari kebijakan Ujian Nasional
BERITA TERKAIT
- Siswa Kelas 2 SD Asal Tegal Sumbang Medali Emas Olimpiade Matematika di Thailand
- Kemdiktisaintek: Penyaluran Beasiswa KIP Kuliah dan ADIK Sebelum Lebaran 2025
- Ruang Kelas Masa Depan Google Dilengkapi Perangkat Digital, Wujudkan Pendidikan Inklusif
- Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Tren Anak Muda Merintis Karier di Luar Negeri
- G-Schools Indonesia Summit 2025 Ajak Insan Pendidikan Bijak Menggunakan Teknologi AI
- DIGITS Unpad dan Veda Praxis Bedah Tren GRC 2025 dalam Seminar Nasional