Kasus Sleman Diduga Terkait Narkoba
Kamis, 28 Maret 2013 – 06:21 WIB
Karena itu, dia meminta pemerintah juga mengusut dugaan tersebut. Presiden, lanjut Thamrin, sebaiknya membentuk satu tim investigasi menggunakan Keppres seperti yang pernah diterapkan saat pengusutan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
Pihaknya juga akan membentuk satu tim pencari fakta. Tujuannya agar tidak terjadi monopoli informasi oleh pemerintah. Thamrin menambahkan, pihaknya akan menunggu langkah Presiden hingga enam bulan ke depan. "Jika tidak ada tindakan, kami akan pergi ke Jenewa, Swiss, untuk melapor ke (Komisi HAM) PBB," tambahnya.
Sementara itu, pengamat politik dan militer Ikrar Nusa Bhakti mengatakan, hingga saat ini memang belum bisa diduga siapa pelaku penyerbuan lapas tersebut. Dari jenis senjatanya saja, sudah sangat samar. Senjata yang digunakan oleh para penyerang itu merupakan senjata non organik. Artinya, bisa saja para penyerang mendapatkannya di pasar gelap.
"Kalau misalnya teridentifikasi itu senjata organik TNI yang tidak ada di pasaran, akan jauh lebih mudah menduga jika mereka berasal dari salah satu kesatuan di TNI," terangnya. Karena itu, pemerintah tidak bisa bermain-main dengan kasus ini. Jika dibiarkan, tidak tertutup kemungkinan kelompok ini bisa melakukan hal yang lebih berbahaya.
JAKARTA--Kasus penyerangan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, diduga oleh beberapa pihak tidak hanya terkait dengan dendam pribadi semata. Ada dugaan
BERITA TERKAIT
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran
- Gandeng Resinergi, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Perkotaan
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani