Kasus Stunting di Indonesia Masih Tinggi, LAZ YBKB Menyasar Anak Yatim Duafa
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan pada 2022 menyebutkan angka kasus stunting di Indonesia masih mencapai 21,6 persen.
Angka ini berada di atas standar maksimum dari WHO, yaitu 20 persen.
Oleh karena itu, upaya pencegahan meningkatnya kasus stunting di Indonesia merupakan langkah prioritas yang perlu diupayakan semua pihak.
Seperti yang dilakukan Lembaga Amil Zakat Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (LAZ YBKB) telah mengadakan survei dan kunjungan ke kelurahan Gedong, kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur dan menemukan setidaknya terdapat 12 kasus stunting.
Data yang ditemukan saat kunjungan ini belum termasuk anak-anak dengan gizi buruk yang terancam berada dalam kondisi stunting jika tidak diadakan langkah penanggulangan gizi buruk.
"Kami percaya setiap anak berhak mendapatkan akses nutrisi yang baik, terlebih anak-anak yatim duafa. Dengan kegiatan ini, kami berharap bisa membantu mencegah dan mengatasi stunting, serta mendukung masa depan mereka yang lebih cerah," kata Direktur Utama LAZ YBKB Heris Bimo Cahyoadi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (30/10).
Sementara itu, Lurah Gedong Nunung Siti Cholimah meyampaikan sangat menghargai inisiatif dan bantuan yang diberikan LAZ YBKB.
Pendidikan mengenai gizi dan nutrisi sangat penting bagi masyarakat.
Kasus stunting di Indonesia masih tinggi, LAZ YBKB menyasar anak yatim duafa agar terlepas dari stunting
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Polres Pelalawan Gelar Doa Bersama Anak Yatim dan Hafiz Al-Qur’an
- HUT ke-67, Pertamina Berikan Santunan kepada 35.886 Anak Yatim
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia