Kasus Suap Penerimaan CPNS Bombana Segera Disidang
jpnn.com - jpnn.com - Kasus dugaan suap pemerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) Kategori II Kabupaten Bombana tinggal menunggu hasil informasi serta koordinasi dari pihak Kejaksaan.
Berkas perkara dua tersangka kasus suap CPNSD Bombana jalur Kategori 1 (K 1) dan Kategori 2 (K2) yang menjerat Dr Arman dan Syamsuriati telah rampung, tinggal menunggu koodinasi dari pihak kejaksaan untuk disidangkan.
Kasubbid PID Humas Polda Sultra, Kompol Dolfi Kumase saat dikonfirmasi mengatakan, terkait CPNSD KI dan K2 Bombana, dua tersangka sudah masuk P21 yakni Dr Arman dan Syamsuriati. Jaksa Penuntut Umum (JPU) masih berkoordinasi. Apakah yang bersangkutan akan disidang di Bombana (Buton) atau di Kendari
“JPU masih berkoordinasi, dan menunggu hasil koordinasi itu, untuk menjalani sidang, di Bombana (Buton) atau atau di Kendari,” terang Dolfi.
Selain itu, lanjut Dolfi, pihak Polda Sultra tinggal menunggu hasil koordinasinya, kalau keduanya akan disidangkan di Bombana (Buton) atau di Kendari dan kalau sudah jelas untuk tempat persidangannya pihaknya akan mengirim berkas perkara yaitu menyerahkan tersangka dan barang buktinya.
“Berkasnya sudah lengkap, untuk dilanjutkan kepersidangan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, dalam kasus suap penerimaan CNPSD Kabupaten Bombana, ada lima tersangka yang terdiri Kepala BKD Bombana Muh Ridwan Syamsuriati, Febriati serta Poltak Tambunan pegawai Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Dalam kasus ini tiga tersangka yang dilimpahkan ke kejaksaan, Muh Ridwan, Febriati, dan Poltak Tambunan. Tersisa dua tersangka yakni Dr Arman dan Syamsuriati. (dil/jpnn)
Kasus dugaan suap pemerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) Kategori II Kabupaten Bombana tinggal menunggu hasil informasi serta
Redaktur & Reporter : Adil
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK
- Terima Surat DPO Harun Masiku dari KPK, Polisi di Kaltim Bergerak
- Sahroni Desak Kejagung Sikat Semua yang Terlibat Kasus Ronald Tannur hingga Tingkat MA
- Sahroni Menduga Ada Persekongkolan terkait Suap Vonis Bebas Ronald Tannur di PN Surabaya
- BKN Ungkap Banyak Honorer yang Daftar CPNS dan PPPK 2024, Ini Perinciannya