Kasus Suap PON, KPK Garap Bendum Golkar
Jumat, 29 Juni 2012 – 11:57 WIB
Sebelumnya dalam surat dakwaan terdakwa Eka Dharma Putra yang dibacakan dalam sidang perdana di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Riau disebutkan bahwa suap Rp900 juta yang diserahkan Eka kepada M Faisal Aswan merupakan perintah Gubernur Riau Rusli Zainal yang notabene juga petinggi di DPP Partai Golkar.
Seperti diketahui Gubernur Riau Rusli Zainal merupakan Ketua Bidang Kerja Sama Eksekutif dan Yudikatif DPP Partai Golkar. Jabatan ini membuat Rusli leluasa berhubungan dengan jajaran anggota DPR RI dari partai berlambang beringin itu. Apakah kaitan antara Setya Novanto dengan suap PON berhubungan dengan loby-loby anggaran di Pusat, terutama soal bantuan anggaran penyelenggaraan PON melalui APBN?
Dugaan keterlibatan Pusat dalam pelaksanaan PON XVIII Riau memang belum terlihat selama bergulirnya kasus suap PON di KPK. Namun pasca tangkap tangan tersangka anggota DPRD Riau M Faisal (fraksi Golar) 13 April 2012 lalu, yang menerima suap Rp900 juta dari terdakwa Eka Dharma Putra (Dispora) dan Rahmat Syahputra (PT PP), salah seorang pimpinan KPK memberikan bocoran bahwa ada Rp900 juta lagi dana suap PON yang mengalir ke Pusat, namun gagal ditangkap. (fat/jpnn)
JAKARTA - Sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menangani kasus suap revisi Perda 6/2010 tentang venue menembak PON XVIII Riau makin tak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Trending di Medsos, #SetaraBerkarya Picu Gelombang Dukungan untuk Penyandang Disabilitas
- Upah Minimum Naik 6,5 Persen, Bukti Presiden Prabowo Memperhatikan Kesejahteraan Buruh
- ITS & BKD Jatim Berkolaborasi, Siapkan AI untuk Tes CPNS
- Menteri Wihaji: Data Kekuatan Besar untuk Jalankan Program Kemendukbangga
- Kabar Baik, Kemnaker Gelar Naker Fest di Semarang, Hadirkan 28 Ribu Lowongan Kerja
- DLH Maluku Utara Gelar Seminar Penelitian dan Inovasi untuk Ciptakan Pembangunan Berkelanjutan