KPK Jerat Bupati Solok Selatan sebagai Tersangka Suap Proyek Masjid & Jembatan
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria sebagai tersangka kasus suap pembangunan infrastruktur. KPK menduga Muzni menerima hadiah atau janji terkait barang dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Tahun 2018.
Dalam kasus itu KPK juga menjerat pihak swasta bernama Muhammad Yamin Kahar sebagai tersangka pemberi suap. Kahar merupakan bos PT Dempo Bangun Bersama (DBB).
“KPK menetapkan dua orang sebagai tersangka, sebagai penerima MZ (Muzni Zakaria) Bupati Solok Selatan. Sebagai pemberi, MYK (Muhammad Yamin Kahar) Pemilik Grup Dempo atau PT DBB,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (7/5).
Baca juga: Bupati Solok Selatan Akui Sudah Dua Kali Dipanggil KPK
KPK menduga Muzni menerima hadiah atau janji dalam bentuk uang atau barang dari Kahar. Pemberian itu terkait proyek strategis di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pertanahan (PUTRP) Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Tahun 2018.
Proyek strategis pada 2018 itu antara lain pembangunan Masjid Agung Solok dengan anggaran sekitar Rp55 miliar. Selain itu, ada pula proyek pembangunan Jembatan Ambayan dengan anggaran sekitar Rp 14,8 miliar.
Basaria menjelaskan, Muzni beberapa kali meminta uang kepada Kahar. “Baik secara langsung maupun melalui perantara,” ucapnya. Basaria.
Mantan petinggi Polri itu menjelaskan, Muzni telah mengembalikan uang Rp 440 juta melalui KPK. Selanjutnya, KPK menyita uang itu sebagai barang bukti.
Selain Muzni Zakaria, KPK juga menetapkan Muhammad Yamin Kahar selaku pemilik PT Dempo Bangun Bersama (DBB) sebagai tersangka pemberi suap.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Inilah Putusan KPK soal Penggunaan Jet Pribadi Kaesang bin Jokowi
- KPK Sarankan Semua Pihak Profesional Saat Tangani PK Mardani Maming
- Debat Pilgub Jateng: Andika Sebut Indeks Demokrasi dan Pelayanan Publik Menurun
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan
- Usut Kasus Korupsi Rp100M di PT INTI, KPK Panggil Direktur Danny Harjono dan Tan Heng Lok