Kasus Sumber Waras Sudah Jelas
jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat hukum tata negara Margarito Kamis mengatakan, dugaan korupsi pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras sebenarnya kasus yang sederhana.
Apalagi ada kerugian negara seperti yang terungkap dalam hasil audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pemegang audit secara konstitusional adalah BPK," kata Margarito saat diskusi "Pro Kontra Audit Sumber Waras" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4).
Meskipun, kata dia, ada putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga berwenang melakukannya. "Setelah itu tidak ada lembaga lagi," jelasnya.
Dia menjelaskan, kalau melanggar hukum administrasi, tapi tidak ada kerugian negara tidak bisa dikatakan korupsi. Melainkan hanya pelanggaran administratif.
Namun, kata dia, kalau ada kerugian negara maka pelanggaran administratif itu berubah menjadi pelanggaran hukum pidana.
Dia pun menegaskan kalau audit keuangan negara itu bisa diklarifikasi untuk tuntutan ganti rugi lewat tim penuntut yang dibentuk pemda. Namun, tegas dia, kalau audit investigasi tidak ada tuntut menuntut ganti rugi.
"Jadi harus dicari peristiwanya seperti apa, siapa yang melakukan, sejauh apa tanggung jawabnya," katanya.
- Bea Cukai Ternate Gagalkan Peredaran 7 Ribu Batang Rokok Ilegal Lewat Jasa Pengiriman Barang
- PT KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang Selama 2024
- KPK Periksa Eks Ketua KPU hingga Plt Dirjen Imigrasi
- BMKG Minta Warga Malut Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
- Ada Uang Rp 21 Miliar di Rumah Eks Ketua PN Surabaya
- PLN Indonesia Power UBH Gelar Seminar Pemanfaatan Passive Income