Kasus TPPO di Sulsel, Polda Gerak Cepat Seusai Perintah Kapolri Keluar, Ini Hasilnya

jpnn.com, MAKASSAR - Polda Sulawesi Selatan berhasil menangkap enam orang pelaku tindak pidana Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Keenam pelaku tersebut, yakni berinisial BK asal Pontianak, WBA berasal dari Kabupaten Gowa, MA dari Kota Makassar.
Kemudian JS dan DB berasal dari Jeneponto dan YSF asal Kota Parepare.
Sementara itu, tim TPPO Polda Sulsel masih melakukan pengejaran terhadap JS dengan SPR asal Kabupaten Bulukumba serta satu orang lainnya berinisial SP dalam proses lidik.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Jamaluddin Farti mengatakan terdapat enam Laporan Polisi (LP) terkait kasus TPPO.
Di antaranya lima LP di Polda dan satu di Polsres Bulukumba. Dari laporan itu, pihaknya menetapkan sembilan orang tersangka.
"Ada sembilan jadi tersangka dalam laporan ini," kata Kombes Jamaluddin Farti, Jumat (16/6).
Jamaluddin Farti menjelaskan terdapat 94 korban dalam kasus TPPO tersebut. Para korban ini berasal dari berbagai Kabupaten dan Kota di Sulsel.
Selain itu terdapat korban yang berasal dari Polmas Sulawesi Barat.
"Para korban ini berasal dari daerah Bulukumba, Sinjai, Gowa, Jeneponto, Bone dan Polmas," kata Kombes Jamaluddin Farti, Jumat (16/6).
Polda Sulawesi Selatan berhasil menangkap enam orang pelaku tindak pidana Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
- Termakan Iming-Iming Kerja di Jepang, 20 Pemuda Brebes Rugi Puluhan Juta
- Cegah TPPO dan PMI Ilegal, Imigrasi Batam Tolak Pengajuan Paspor Sebanyak Ini
- Kasus TPPO Farienjob UNJ, AMJ Minta Kapolri Evaluasi Dirtipidum Bareskrim Polri
- Prostitusi Terselubung di Kawasan Wisata Religi Gunung Kemukus Sragen
- Ada Sindikat Penjual Bayi Promosi di TikTok, Sahroni Minta Polri Tingkatkan Patroli Digital!
- Tok, Terdakwa TPPO ke Malaysia Divonis 16 Bulan Penjara