Kata Aktifis 98, SBY Bapak Demokrasi
Senin, 06 Juli 2009 – 18:47 WIB

Kata Aktifis 98, SBY Bapak Demokrasi
Ketika didesak mengapa Presiden SBY tidak mau mengeluarkan izin pemeriksaan sebagai tersangka terhadap beberapa kepala daerah yang merangkap pengurus Partai Demokrat, seperti Walikota Bukittinggi, Djufri? Ketujuh aktivis tersebut justru tidak melayani pertanyaan tersebut.
Baca Juga:
Sementara untuk berbagai aksi demo yang telah mereka lakukan pada saat harga BBM naik bahkan menuntut agar SBY meletakan jabatannya, rekan Sarbini, Wahab Talaohu, mengaku saat itu rakyat dalam keadaan susah. "Bangsa kita tengah ditimpa krisis ekonomi saat itu dan rakyat dalam keadaan susah. Jadi kami harus turun ke jalan-jalan," ujar Wahab Talaohu.
Tapi dalam perjalanan di akhir masa 5 tahun jabatan SBY, kata Wahab Talaohu, ternyata Pemerintahan SBY dapat dipercaya. "Karena itu sembilan Agenda Reformasi yang dirumuskan Gerakan Aktivis '98 dititipkan ke SBY untuk dilaksanakan," lanjutnya.
Menyikapi upaya dua pasang calon presiden masing-masing Mega-Pro dan JK-Win mendesak KPU untuk segera melakukan perbaikan DPT dan mengumumkannya ke seluruh rakyat Indonesia, Sarbini menyebut gerakan tersebut harus diwaspadai karena sarat dengan muatan politis. "Dari isu DPT yang diusung oleh dua pasang capres tersebut, ada beberapa agenda susupan politis yang perlu untuk diwaspadai. Kewajiban kita hanya satu yakni menjaga stabilitas dan jangan mau bangsa ini mundur lagi," kata sarbini.
JAKARTA - Meski Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum tuntas menyelesaikan kasus penembakan aktivis mahasiswa di Semanggi Jakarta
BERITA TERKAIT
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi