Kata Anies Baswedan soal Polemik Hukuman bagi Pelajar Ikut Demo Tolak Cipta Kerja
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa para pelajar yang ditangkap karena ikut unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja tidak perlu dikeluarkan dari sekolah.
Menurut Anies, anak yang melakukan kesalahan justrus harus diberikan pendidikan lebih banyak.
"Sudah tidak zaman lagi kalau anak yang bermasalah malah dikeluarkan dari sekolah," kata Anies kepada wartawan, Rabu (14/10).
Anies menambahkan, jika ada pelajar melakukan tindakan keliru, pihak sekolah harus lebih banyak memberikan perhatian dan mendidik anak tersebut.
"Kalau dia dikeluarkan (dari sekolah) maka tidak ada yang membina," ujar Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu pun menyarankan agar para guru agar lebih banyak berdialog dengan para pelajar yang bermasalah.
"Kalau sekolahnya sudah mulai, nanti gurunya bisa kasih tugas kok. Kaji ini soal UU Cipta Kerja, di mana letak yang menurut anda harus diperbaiki, di mana letak menurut anda yang tidak disetujui," ujar Anies.
"Jadi nanti guru kasih tugas saja. Bukan hanya biar sibuk tapi ini merangsang, mendidik yang lebih jauh," sambung Anies. (mcr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons polemik soal hukuman bagi pelajar yang ikut aksi demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies