Kata Atun, Polisi, Tentara, dan Pol PP Datang ke Pantai Setiap Malam
jpnn.com, MATARAM - Alunan musik dangdut terdengar dari lapak pedagang yang berada di ujung selatan Pantai Boom, Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Pemilik lapak, Suriawatun lagi asyik mendengarnya mengikis rasa bosan menunggu pengunjung.
“Silakan duduk, mas,” kata dia ramah.
Cerita mengalir. Atun, sapaan karibnya, mengaku cukup kecewa dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Gara-gara kebijakan itu, waktunya berjualan pada malam hari terbatas.
Sebelum pukul 21.00 WITA, dia dan suaminya harus beres-beres. Memasukkan kursi dan meja yang ada di depan lapaknya dan mematikan lampu.
“Setiap malam polisi, tentara, Pol PP datang ke pantai mengawasi pedagang. Jam sembilan malam kami harus tutup,” kata perempuan asal Kampung Melayu Bangsal, Ampenan itu, seperti dikutip Lombok POst.
Atun memilih jualan dari pagi karena tidak ada aktivitas di rumah. Dia dan suaminya banyak menghabiskan waktu di Pantai Boom Ampenan untuk berjualan.
Atun cukup kecewa karena , polisi, tentara, dan Pol PP datang setiap malam. Seperti apa ceritanya?
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Propam Polri Amankan Belasan Polisi Terduga Pemeras di DWP
- Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Hari Ini
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Mantan Menkominfo Budi Arie Diperiksa Kortastipidkor Polri