Kata Bamsoet, Rapimnas 2016 Atas Nama Golkar Riau

jpnn.com - JAKARTA – Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partainya yang akan diselenggarakan pada 23-25 Januari mendatang di JCC Senayan, Jakarta, atas nama Golkar hasil Munas Riau, pimpinan Aburizal Bakrie (Ical).
Karenanya, seluruh pihak yang selama ini bertikai akan dilibatkan termasuk Agung Laksono (AL) selaku Waketum DPP Golkar hasil Munas Riau. Ia menyebutnya Rapimnas kali ini sebagai momentum rekonsiliasi karena ada campur tangan para seniornya seperti Jusuf Kalla, Akbar Tanjung dan BJ Habibie.
“Kesepakatan Ketum ARB (Ical) dengan Pak Habibie dan Pak JK kemarin itu adalah peyelenggaraan Rapimnas ini adalah hasil Munas Riau dimana di dalamnya ada AL,” kata Bendahara Umum Golkar versi Munas Bali yang akrab disapa Bamsoet, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/1).
Rampinas ini, menurutnya sebagai jalan keluar konflik internalnya, termasuk bila DPD I yang hadir nanti menginginkan Munas dipercepat. Bagaimanapun, Bamsoet menilai keputusan Rapimnas kali paling elegan dibanding memaksakan Munas atas dasar keputusan Mahkamah Partai Golkar pimpinan Muladi yang telah habis masa jabatannya.
Begitu juga dengan Munas yang akan diadakan tim transisi versi Agung Laksono, hal itu menurut Bamsoet tidak ada dalam AD/ART partainya. “Itu tidak ada dalam AD/ART. Baik Pak Habibie maupun Pak JK menyadari bahwa hal itu tidak ada dalam anggaran dasar sehingga akan melahirkan masalah baru,” katanya.
Karena itulah, tambah Bamsoet, Rapimnas kali ini juga dimanfaatkan JK dkk sebagai pintu masuk menyelesaikan persoalan internal yang ada di partai beringin.(fat/jpnn)
JAKARTA – Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partainya yang akan diselenggarakan pada 23-25
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Pencopotan Wapres Gibran bin Jokowi, Pimpinan MPR Singgung Keputusan KPU
- Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres RI, Legislator: Harus Ditanggapi Serius Prabowo
- Para Purnawirawan Minta Wapres Diberhentikan, Tokoh Muda Bersuara Bela Gibran
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum