Kata Bang Ruhut Ada yang Kebakaran Jenggot Gara-gara Archandra

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengapresiasi langkah Kementerian Hukum dan HAM memproses pengembalian status kewarganegaraan mantan menteri ESDM, Archandra Tahar. Dia berharap tidak ada pihak yang berupaya mengganjal proses tersebut.
"Jangan ada lagi kelompok yang bikin gaduh. Yang merasa Sudirman Said masih harus jadi menteri dan jangan merasa geer bakal ditunjuk sebagai menteri baru," ucap Ruhut saat dikonfirmasi, Jumat (19/6).
Anggota Komisi III DPR ini meyakini ada pihak yang tidak suka dengan kehadiran Archandra di pemerintahan. Pasalnya, Archandra sudah mulai mengusik kenyamanan para mafia migas.
Buktinya, lanjut Ruhut, tidak lama setelah Archandra menyambangi markas KPK tiba-tiba mencuat isu kewarganegaraan ganda. Langkah Archandra memangkas nilai investasi atau belanja modal (capex) Blok Masela juga membuat kalang-kabut para mafia.
"Ada yang kebakaran jenggot. Ini kan waktu dia ke KPK. Kan memang bagus jika dia nurunin anggaran. Sekarang tinggal kitanya, mau clean goverment tidak?," beber Ruhut.
Mantan pengacara ini pun berharap para koleganya di DPR tidak ikut-ikutan menghambat Archandra. Seperti diketahui, setelah proses di Kemenkumham rampung, DPR akan memberikan pertimbangan mengenai kewarganegaraan Archandra. "Kita punya aset jenius, kok dipersulit?," pungkas Ruhut. (dil/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengapresiasi langkah Kementerian Hukum dan HAM memproses pengembalian status kewarganegaraan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya